Penulis: Maulidya Nur Aini dan Fatiya Rosyida
Mahasiswa Program Profesi Guru Prajabatan yaitu Maulidya Nur Aini S.Pd. dari jurusan IPS, Salsabila Fidausi Nuzula S.Pd. dan Risa Septyana S.Pd dari jurusan seni budaya yang dibimbing oleh Ibu Fatiya Rosyida S.Pd, M.Pd. melaksanakan kegiatan penelitian yang didanai oleh PPG Universitas Negeri Malang dengan Skema Inovasi Mahasiswa PPG telah berhasil mengembangkan media pembelajaran game RPG berbasis video dokumenter. Penelitian ini dilakukan sebagai bentuk peningkatan kualitas pembelajaran IPS khususnya di SMPN 24 Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran game RPG berbasis video film dokumenter yang menarik dan interaktif. Media pembelajaran diterapkan menggunakan model Discovery Learning.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Penelitian pengembangan dilaksanakan pada semester genap tahun 2023/2024 yaitu pada bulan September 2024 sampai dengan Oktober 2024 di SMP Negeri 24 Malang. Setelah itu, E-Modul disempurnakan kemudian diujicobakan kembali dengan uji coba kepada 24 peserta didik kelas VIII. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa media LUIS TOUR sangat valid. Validasi ahli media memperoleh skor sebesar 91% dan ahli materi memperoleh skor sebesar 93%. Selain hasil validasi, juga dilakukan uji kepraktisan oleh peserta didik dengan skor sebesar 86%. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap integrasi teknologi dalam pembelajaran abad 21, khususnya dalam mengembangkan media pembelajaran yang relevan dengan tantangan masyarakat era 5.0.
Hasil uji coba game RPG untuk mata pelajaran IPS di SMP 24 Malang kelas VIII, respon dari peserta didik sangat positif. Melalui kuesioner Google Form, banyak peserta didik menyebut bahwa belajar menjadi lebih seru karena materi disajikan dalam bentuk permainan interaktif. Sebagian besar peserta didik mengungkapkan bahwa penggunaan game RPG ini membuat mereka lebih tertarik dengan pelajaran. Peserta didik yang terlibat dalam uji coba produk ini juga memberikan tanggapan positif. Mereka merasa bahwa penggunaan media ini sangat membantu dalam menjelaskan materi yang biasanya sulit dipahami peserta didik. “Sangat menyenangkan karena kita belajar dengan bersenang-senang sehingga mudah dipahami” Berikut respon salah satu peserta didik bernama Bintang Ruwayfi. Sebagian besar peserta didik memberikan respon seru sebagaimana peserta didik bernama Rasya Dwi “Sangat seruu, ada game juga seru”. Hal tersebut membuktikan bahwa media pembelajaran berbasis permainan dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang kompleks. Mereka merasa bahwa materi tentang mitigasi bencana lebih mudah dipahami ketika disampaikan melalui game, karena mereka bisa langsung terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan menghadapi tantangan yang terkait dengan kondisi geografis dan bencana. Pendapat para peserta didik ini memperlihatkan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis permainan memberikan pengalaman yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif.
Media pembelajaran di tingkat SMP merupakan upaya yang penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan keterlibatan peserta didik. Pada era digital ini, inovasi dalam media pembelajaran semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu contohnya adalah pengembangan media berbasis permainan yang diterapkan di beberapa SMP. Media ini tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih interaktif, tetapi juga membantu peserta didik memahami materi secara lebih menyenangkan. Hal ini dibuktikan dengan uji coba produk yang dilakukan di beberapa SMP.
Salah satu keunggulan dari media pembelajaran berbasis permainan adalah mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Permainan yang menyisipkan tantangan-tantangan kecil dalam proses belajar membuat peserta didik lebih tertarik untuk menyelesaikan setiap tugas atau pertanyaan yang diberikan. Uji coba produk ini juga menunjukkan bahwa banyak peserta didik yang lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu, media ini juga mendorong interaksi dan kerjasama antar peserta didik. Saat menggunakan media pembelajaran berbasis permainan, peserta didik diajak untuk bekerja sama dalam tim, saling berbagi ide, dan menyelesaikan tantangan bersama-sama. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemampuan akademik peserta didik, tetapi juga keterampilan sosial mereka. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih menyeluruh, mencakup aspek kognitif dan sosial.
Pada proses uji coba, pengembang media juga melakukan observasi langsung terhadap bagaimana peserta didik berinteraksi dengan produk yang digunakan. Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik tampak lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Mereka tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi aktif berpartisipasi dalam setiap tahap pembelajaran. Ini menandakan bahwa media pembelajaran berbasis permainan berhasil menciptakan lingkungan belajar yang partisipatif dan dapat menjadi solusi yang tepat untuk menjangkau berbagai tipe peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda. Di kelas VIII E, terdapat 11 peserta didik dengan gaya belajar kinestetik, 13 peserta didik dengan gaya velajar visual dan 9 peserta didik dengan gaya belajar auditori. Berdasarkan hasil asesmen as learning, sebagian besar peserta didik menyatakan tidak ada materi yang sulit setelah mempelajari menggunakan media.
Tim PPG UM bersama dosen dari Universitas Negeri Malang dan SMP Negeri 24 Malang, berdasarkan hasil penelitian, menyimpulkan bahwa pengembangan game RPG LUIS TOUR mampu memberi dampak positif dalam memperkuat pemahaman peserta didik tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana. Melalui game ini, peserta didik dapat belajar secara visual tentang berbagai kondisi bencana yang dihadirkan, sehingga mereka dapat memahami langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi situasi darurat. Proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan modern dapat membekali peserta didik dengan pengetahuan teoritis yang diterapkan dalam konteks kehidupan sehari-hari, sekaligus mengembangkan kemampuan analitis dan responsif mereka.